WONOGIRI, Pemberian jaring gillnet terhadap puluhan nelayan di
sekitar Perairan Waduk Gajah Mungkur Kab. Wonogiri pada bulan
November 2015.
Perkembangan Perikanan Kab. Wonogiri
Selasa, 15 Desember 2015
Senin, 06 April 2015
Data Perkembangan Produksi Perikanan Tahun 2014
Berdasarkan data
kelompok dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wonogiri telah
teridentifikasi sebanyak 179 kelompok dengan rincian sebagai berikut; Kelompok
Pembenihan atau sering disebut Unit Pembenihan Rakyat (UPR) sebanyak 20
kelompok, Kelompok Budidaya Ikan sebanyak 90 kelompok, Kelompok Nelayan
sebanyak 60 kelompok, dan Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan
sebanyak 9 kelompok. Dari Dinas terdapat 4 BBI yang terletak di Kecamatan
Pracimantoro, Kecamatan Manyaran, Kecamatan Giriwoyo dan Kecamatan Sidoharjo.
Waduk Serba Guna
Gajah Mungkur Kab. Wonogiri merupakan aset yang sangat berpotensi khususnya
bidang perikanan. Waduk Gajah Mungkur diresmikan pada tanggal 17 Nopember 1981.
Sejak berdiri hingga tahun 2014, telah dilaksanakan penebaran benih di Waduk
Gajah Mungkur sejumlah 5.775.533 ekor benih ikan Tawes, Nila, Karper, Patin,
dan Grass carp oleh Pemerintah baik melalui APBD Kabupaten Wonogiri, APBD
Propinsi Jawa Tengah, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui APBN.
Selama tahun
2014 produksi perikanan diseluruh Kecamatan di Kabupaten Wonogiri bidang pembesaran
ikan sebanyak 5.509.455 kg, bidang pembenihan sebanyak 7.082.856 ekor, bidang
tangkap sebanyak 2.536.520 kg. Dan untuk meningkatkan produksi perikanan, Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wonogiri Bidang Perikanan yang
dibantu Penyuluh Perikanan Bantu terus berusaha memperkuat Kelompok Pelaku
Utama termasuk Penerima Bantuan PUMP terutama dalam program pendampingan.
Masih lemahnya
pengetahuan dalam perikanan, khususnya kelompok budidaya perikanan menjadi
salah satu kendala yang harus dipecahkan oleh penyuluh. Teknik budidaya
perikanan, pemasaran dan pencegahan atau penanggulangan penyakit merupakan
masalah yang masih selalu ada dalam kelompok budidaya. Oleh karena itu Penyuluh
Perikanan Bantu Kabupaten Wonogiri berusaha untuk mendampingi kelompok serta berusaha sebaik-baiknya membantu
mengatasi permasalaha kelompok khususnya pelaku utama dengan pengetahuan terbatasnya
dan operasional seadanya. Sehingga ditahun berikutnya perkembangan produksi perikanan semakin meningkat pesat.
Jumat, 30 Januari 2015
Sumber Daya Alam yang Istimewa
Waduk Gajah Mungkur, siapa yang tidak mengenal waduk terbesar se Asia Tenggara tersebut.Waduk ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau jawa yaitu Sungai Bengawan Solo. Waduk Istimewa ini mulai dibangun pada akhir tahun 1970an dan mulai bisa dimanfaatkan fungsinya pada tahun 1978. Wow..cukup lama juga proses pembangunan waduk ini.
Waduk Gajah Mungkur memiliki luas kurang lebih 8800 ha dan mampu memberi sumber rezeki bagi petani untuk mengairi sawahnya. Bayangkan saja Waduk ini mampu mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Waduk ini juga sangat vital dalam kehidupan rakyat Wonogiri dan sekitarnya, karena dengan memanfaatkan air waduk tersebut pemerintah mampu menghasilkan listrik sebesar 12,4 Mega Watt melalui PLTA.
Selain itu, dengan keindahan alamnya yang sungguh mengesankan maka Waduk ini layak disebut sebagai tempat rekreasi. Namun pemanfaatannya kurang ideal karena tergolong kurang ada perhatian lebih dari Pemerintah mengenai pemanfaatan sebagai tempat wisata.
Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.
Namun bagaimana Perkembangan Perikanan Waduk Gajah Mungkur?
Tentu kalian sudah bisa melihat betapa banyaknya Karamba di area perairan waduk, juga Kolam ikan yang berada di sekitar Waduk. Namun saya akan berusaha untuk terbuka kepada publik tentang perkembangan perikanan di Waduk Gajah Mungkur dan Sekitarnya.
Disini saya baru akan memulai...
Waduk Gajah Mungkur memiliki luas kurang lebih 8800 ha dan mampu memberi sumber rezeki bagi petani untuk mengairi sawahnya. Bayangkan saja Waduk ini mampu mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Waduk ini juga sangat vital dalam kehidupan rakyat Wonogiri dan sekitarnya, karena dengan memanfaatkan air waduk tersebut pemerintah mampu menghasilkan listrik sebesar 12,4 Mega Watt melalui PLTA.
Selain itu, dengan keindahan alamnya yang sungguh mengesankan maka Waduk ini layak disebut sebagai tempat rekreasi. Namun pemanfaatannya kurang ideal karena tergolong kurang ada perhatian lebih dari Pemerintah mengenai pemanfaatan sebagai tempat wisata.
Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.
Namun bagaimana Perkembangan Perikanan Waduk Gajah Mungkur?
Tentu kalian sudah bisa melihat betapa banyaknya Karamba di area perairan waduk, juga Kolam ikan yang berada di sekitar Waduk. Namun saya akan berusaha untuk terbuka kepada publik tentang perkembangan perikanan di Waduk Gajah Mungkur dan Sekitarnya.
Disini saya baru akan memulai...
Langganan:
Postingan (Atom)