Jumat, 30 Januari 2015

Sumber Daya Alam yang Istimewa

Waduk Gajah Mungkur,  siapa yang tidak mengenal waduk terbesar se Asia Tenggara tersebut.Waduk ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau jawa yaitu Sungai Bengawan Solo. Waduk Istimewa ini mulai dibangun pada akhir tahun 1970an dan mulai bisa dimanfaatkan fungsinya pada tahun 1978. Wow..cukup lama juga proses pembangunan waduk ini.
Waduk Gajah Mungkur memiliki luas kurang lebih 8800 ha dan mampu memberi sumber rezeki bagi petani untuk mengairi sawahnya. Bayangkan saja Waduk ini mampu mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Waduk ini juga sangat vital dalam kehidupan rakyat Wonogiri dan sekitarnya, karena dengan memanfaatkan air waduk tersebut pemerintah mampu menghasilkan listrik sebesar 12,4 Mega Watt melalui PLTA.
 Selain itu, dengan keindahan alamnya yang sungguh mengesankan maka Waduk ini layak disebut sebagai tempat rekreasi. Namun pemanfaatannya kurang ideal karena tergolong kurang ada perhatian lebih dari Pemerintah mengenai pemanfaatan sebagai tempat wisata.
Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.
Namun bagaimana Perkembangan Perikanan Waduk Gajah Mungkur?
Tentu kalian sudah bisa melihat betapa banyaknya Karamba di area perairan waduk, juga Kolam ikan yang berada di sekitar Waduk. Namun saya akan berusaha untuk terbuka kepada publik tentang perkembangan perikanan di Waduk Gajah Mungkur dan Sekitarnya.
Disini saya baru akan memulai...